TINJAUAN TENTANG MASA REMAJA
1. Pengertian Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu periode antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masa ini ditandai dengan perubahan perkembangan biologis, psikologis dan sosial yang menonjol. Perkembangan biologis dari masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan skeletal yang cepat dan permulaan perkembangan seks fisik. Perkembangan psikologis ditandai dengan suatu percepatan perkembangan kognitif dan konsolidasi pembentukan kepribadian. Secara sosial, masa remaja adalah suatu periode peningkatan persiapan untuk datangnya peranan masa dewasa muda (Kaplan dan Saddock, 2000).
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka (Kesrepro, 2007).
2. Perkembangan Remaja
a) Perkembangan Fisik
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam sekitar dua tahun (Kesrepro, 2007).
Dorongan pertumbuhan terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Hormon-hormon utama yang mengatur perubahan ini adalah androgen pada pria dan estrogen pada wanita, zat-zat yang juga dihubungkan dengan penampilan ciri-ciri seksual sekunder: rambut wajah, tubuh, dan kelamin dan suara yang mendalam pada pria; rambut tubuh dan kelamin, pembesaran payudara, dan pinggul lebih lebar pada wanita. Perubahan fisik dapat berhubungan dengan penyesuaian psikologis; beberapa studi menganjurkan bahwa individu yang menjadi dewasa di usia dini lebih baik dalam menyesuaikan diri daripada rekan-rekan mereka yang menjadi dewasa lebih lambat (Kesrepro, 2007).
b) Perkembangan Kognitif / Intelektual
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja. Kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Psikolog Perancis Jean Piaget menentukan bahwa masa remaja adalah awal tahap pikiran formal operasional, yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan/deduksi. Piaget beranggapan bahwa tahap ini terjadi di antara semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman terkait mereka. Namun bukti riset tidak mendukung hipotesis ini; bukti itu menunjukkan bahwa kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang terkumpul (Kesrepro, 2007).
Remaja mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah melalui tindakan logis. Remaja dapat berpikir abstrak dan menghadapi masalah hipotetik secara efektif (Potter dan Perry, 2005).
c) Perkembangan Seksual.
Pencapaian identitas seksual ditingkatkan dengan adanya perubahan fisik pubertas. Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Dalam pandangan Freud, perubahan fisiologis pubertas ini mereaktifkan libido, sumber energi yang mengisi arah seks. Hal ini ditandai dengan minat remaja pada hubungan heteroseksual dengan pasangan di luar kelurga dan melakukan masturbasi (Potter dan Perry, 2005).
Namun, pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Terlepas dari keterlibatan mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya aktivitas seksual meningkat di antara remaja sehingga angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat. (Kesrepro, 2007).
d) Perkembangan Emosional
Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Psikolog Amerika kelahiran Jerman Erik Erikson memandang perkembangan emosional sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup (Kesrepro, 2007).
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama perkembangan psikososial remaja. Remaja harus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial. Remaja bekerja mandiri secara emosional dari orang tua, sambil mempertahankan ikatan keluarga (Potter dan Perry, 2005).
Tugas psikososial remaja adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan lainnya dalam
3. Tugas Perkembangan Remaja
a. Menurut Karl C. Garrison
Tugas-tugas perkembangan remaja pada umumnya menurut Karl C. Garrison meliputi hal-hal sebagai berikut (Qomaruddin, 2005):
1) Menerima keadaan jasmani.
2) Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya.
3) Menerima keadaan sesuai jenis kelamin dan belajar belajar seperti kaumnya.
4) Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa.
5) Memperoleh kesanggupan mandiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan. Remaja diharuskan belajar untuk melepaskan diri dari tanggung jawab kedua orang tuanya secara sedikit demi sedikit khususnya dalam keuangan dan tentu saja dalam urusan-urusan yang lainnya. Mereka harus belajar mandiri dalam mempersipkan masa depannya hingga pada akhirnya mereka menjalani kehidupan sendiri terlepas sama sekali dari orang tua.
6) Mendapatkan perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidupnya.
Penelitian terhadap remaja mengungkapkan bahwa ternyata remaja sangat tertarik pada persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan dan falsafah hidup serta soal-soal keagamaan. Dengan kata lain remaja membutuhkan falsafah hidup dan prinsip yang harus dipegang. Sehingga mereka memiliki kendali didalam mengarungi kehidupan ini. Tidak mudah terombang ambing menghadapi situasi hidup yang cepat berubah.
b. Menurut Havighurst
Tugas-tugas perkembangan seorang remaja menurut Havighurst adalah sebagai berikut (Afhi, 2005):
1) Mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih matang antara lawan jenis yang seusia.
2) Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin.
3) Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
4) Mengharapakan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
5) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
6) Mempersiapkan karir ekonomi.
7) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilkau dan mengembangkan ideologi.
0 Responses to TINJAUAN TENTANG MASA REMAJA